Minggu, 04 Maret 2012

Selasa, 28 Februari 2012

sejarahSPERTIGA

SPERTIGA (SMP Negeri 3 Galang) didirikan pada tahun 2008, di Dusun III Desa Nogo Rejo, Kecamatan Galang Deli Serdang, bergotongroyong bersama tokoh masyarakat serta warga desa, akhirnya sekolah ini selesai dan berdiri megah.  Dengan ruangan kelas yang masih terbatas, sekolah ini hanya mampu menerima murid pertamanya sebanyak 4 kelas, dengan jumlah tenaga pendidik yang masih sedikit, dan di bantu oleh guru honor, SPERTIGA terus melaju memperbaiki kekurangan, baik infra struktur dan sudah pasti mutu pendidikannya.
Dengan penuh semangat mereka terus perjuang demi pendidikan walaupun harus jatuh bangun tuk mencapai kelokasi sekolah di karenakan medan yang di tempuh cukup sulit dilalui kendaran.
Drs. JUMAKIR, adalah Kepala Sekolah pertama SPERTIGA yang merupakan ujung tombak dari perjuangan mereka, dengan umur yang bisa dibilang masih belia,  SPERTIGA cukup disegani oleh sekolah-sekolah setingkatnya di kecamatan Galang ditangannya, dengan mengukir berbagai pretasi yang telah di raihnya. Pada pertengahan tahun kedua sekolah ini berdiri, sebelum dapat melihat hasil dari sebuah perjuangannya, beliau di minta oleh dinas untuk menggantikan kepemimpinan SMP Negeri 3 Tanjung Morawa, tepatnya pada bulan Juli 2011 kepemimpinan SPERTIGA pun di ganti oleh seorang ibu. Dra. SAINI, merupakan kepala sekolah SPERTIGA yang kedua dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, SPERTIGA di sulap menjadi lebih indah dengan menata wajah SPERTIGA menjadi wajah baru yang lebih segar, namun tetap meningkatkan mutu pendidikan.
Sekarang tenaga pendidik SPERTIGA berjumlah 20 orang yang terdiri dari 13 orang PNS, 5 orang guru honor dan 2 orang pegawai TU yang juga masih honor.
Tenaga pendidik di SPERTIGA hampir semuanya masih muda yang memiliki semangat pantang menyerah untuk mencapai satu tujuan MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA semuda usia SPERTIGA.

maulidSPERTIGA

Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an
& Saritilawah
Foto : dari kanan; Wakil Kepala Sekolah; Al-Ustazd;
Kepala Sekolah; dan Guru Bahasa Inggris

Ceramah dan Pandangan umum oleh Al-Ustazd
Final Busana Muslim

Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, tahun ini di adakan pada hari sabtu tanggal 18 Februari 2012, peringatan Maulid ini, bertujuan untuk melatih anak didik bagaimana mengelola sebuah acara dan mengisi sebuah acara, baik itu menjadi Pembawa acara dengan dua bahasa (Bahasa Indonesia & bahasa Inggris), pengisi hiburan dan membuat kegiatan lomba, pada peringatan Maulid tahun ini ada 3 perlombaan yang ikut sertakan :


- Lomba baca TAHTIM
- Lomba Pidato (Pildacil)
- Lomba Busana Muslim


kesemua perlombaan ini bertujuan untuk melatih, anak mengenal dan berlatih untuk mendalami agama Islam melalui perlombaan. 



Perlombaan Busana Muslim bertujuan mengali bakat para anak didik agar dikembangkan kearah yang positif, serta diberi bekal bagamana cara umat Islam berbusana yang sesuai dengan syariat Islam.


Perlombaan Tahtim bertujuan agar anak 
didik ketika terjun kemasyarakat dapat menjadi iman dalam berwiritan, karena anak-anak muda zaman sekarang jarang
mendalami ataupun menghafal bacaan-bacaan, dalam pelaksanaan wirit yasin


Perlombaan PILDACIL bertujuan untuk mencari bakat para anak didik yang gemar berpidato dengan pengetahuan agama Islam, melalui berlombaan yang dilakukan di lingkup yang kecil yaitu lingkup sekolah, anak dapat melatih mental untuk berbicara di depan orang banyak



Kepala Sekolah Dra. SAINI
dan Pemenang Busana Muslim Juara I, II, dan II

Pemenang Busana Muslim JuaraHarapan  I, II, dan II
serta Wakil Kepala Sekolah Ir. Agustin

PKS III, Pemenang Lomba PILDACIL
Juara I, II, dan III serta PKS II




Guru Agama JUMIATI, S.Ag.
dan Pemenang Lomba Tahtim Juara I, II, dan III

metode pembelajaranSPERTIGA

Menggambar Objek
SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN


Metode pembelajaran di luar kelas, bisa menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan semangat belajar anak didik, selain mereka tidak bosan belajar di ruangan juga dapat meningkatkan kreativitas anak didik, mereka juga bisa leluasa mengambar atau menangkap objek yang ada di depan mereka dengan segala posisi,  sehingga berek bebas berekspresi.